Malaikat Pencabut Nyawa Itu Siapa
Malaikat Bertanya, Nabi Menjawab
Dalam sebuah hadis disebutkan ada sosok Malaikat yang bertanya kepada Nabi saw., tentang “tiga pondasi hidup” yang berkaitan dengan keberagamaan, yaitu iman, Islam, dan ihsan. Tujuan pertanyaan tersebut adalah sebagai lentera yang dapat membuka cakrawala berpikir luas dan menjadi pedoman umat manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Buku ini dilengkapi penjelasan-penjelasam mengenai iman, Islam, dan ihsan, yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis, dan ungkapan para ulama, serta ditulis dengan bahasa yang mudah dan ringan.
Malaikat Bertanya, Nabi Menjawab
Dalam sebuah hadis disebutkan ada sosok Malaikat yang bertanya kepada Nabi saw., tentang “tiga pondasi hidup” yang berkaitan dengan keberagamaan, yaitu iman, Islam, dan ihsan. Tujuan pertanyaan tersebut adalah sebagai lentera yang dapat membuka cakrawala berpikir luas dan menjadi pedoman umat manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Buku ini dilengkapi penjelasan-penjelasam mengenai iman, Islam, dan ihsan, yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis, dan ungkapan para ulama, serta ditulis dengan bahasa yang mudah dan ringan.
Misteri Alam Malaikat
Para ulama berbeda pendapat mengenai perbedaan keutamaan di antara para malaikat dan manusia, begitu pula pendapat mengenai diutusnya para malaikat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam . Ada malaikat-malaikat utusan yang diutus Allah kepada siapa saja di antara manusia yang dikehendaki-Nya, dan dimungkinkan Allah mengutus sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain. Dari sekian banyak atsar yang menonjol dalam buku ini tentang malaikat, “Allah menciptakan para malaikat untuk beribadah kepada-Nya dalam beberapa golongan. Di antara mereka ada malaikat yang berdiri berbaris sejak Allah menciptakan mereka hingga Hari Kiamat, malaikat yang ruku’ dan khusyuk sejak Allah menciptakan mereka hingga Hari Kiamat, dan malaikat yang sujud sejak Allah menciptakan mereka hingga Hari Kiamat. Ketika Hari Kiamat tiba, Allah Subhanahu wa Ta’ala menampakkan diri dan mereka pun melihat wajah-Nya yang mulia lalu berkata, “Maha Suci Engkau, kami tidak beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya.” Di buku ini banyak hal yang mencuri perhatian pembaca mengenai para malaikat yang belum pernah terdengar nama dan tugas mereka dari Allah. Buku ini sangat menarik untuk dimiliki.
Sumber: dari berbagai sumber
Malaikat dalam Al-Qur’an: Yang Halus & Tak Terlihat
Dalam nalar manusia modern, perbincangan tentang jin, setan, malaikat dianggap sebagai omong kosong. Ini bisa dipahami karena keberadaan makhluk yang halus dan tak terlihat ini tidak terdeteksi oleh metodologi keilmuan mereka yang populer disebut sebagai metode ilmiah. Karena tidak terdeteksi, maka wujud-wujud tersembunyi itu dianggap tidak ada, dan perbincangan tentangnya secara indrawi dan rasional bukan berarti wujud itu tidak ada.Al-Qur’an menginformasikan bahwa jin, setan, dan malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah, bahkan diciptakan lebih dulu daripada manusia. Jadi, persoalannya bukan pada ada atau tidaknya wujud makhluk tersebut, tetapi lebih pada bagaimana kita menyikapi keberadaan mereka dengan cara yang benar. Buku ini membahas tentang keberadaan malaikat dalam kaitannya dengan kehidupan manusia. Di dalamnya diuraikan berbagai hal, mulai dari mengimani keberadaannya.
Malaikat Bertanya, Nabi Menjawab
Dalam sebuah hadis disebutkan ada sosok Malaikat yang bertanya kepada Nabi saw., tentang “tiga pondasi hidup” yang berkaitan dengan keberagamaan, yaitu iman, Islam, dan ihsan. Tujuan pertanyaan tersebut adalah sebagai lentera yang dapat membuka cakrawala berpikir luas dan menjadi pedoman umat manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Buku ini dilengkapi penjelasan-penjelasam mengenai iman, Islam, dan ihsan, yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis, dan ungkapan para ulama, serta ditulis dengan bahasa yang mudah dan ringan.
Malaikat Bertanya, Nabi Menjawab
Dalam sebuah hadis disebutkan ada sosok Malaikat yang bertanya kepada Nabi saw., tentang “tiga pondasi hidup” yang berkaitan dengan keberagamaan, yaitu iman, Islam, dan ihsan. Tujuan pertanyaan tersebut adalah sebagai lentera yang dapat membuka cakrawala berpikir luas dan menjadi pedoman umat manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Buku ini dilengkapi penjelasan-penjelasam mengenai iman, Islam, dan ihsan, yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis, dan ungkapan para ulama, serta ditulis dengan bahasa yang mudah dan ringan.
Malaikat dalam Al-Qur’an: Yang Halus & Tak Terlihat
Dalam nalar manusia modern, perbincangan tentang jin, setan, malaikat dianggap sebagai omong kosong. Ini bisa dipahami karena keberadaan makhluk yang halus dan tak terlihat ini tidak terdeteksi oleh metodologi keilmuan mereka yang populer disebut sebagai metode ilmiah. Karena tidak terdeteksi, maka wujud-wujud tersembunyi itu dianggap tidak ada, dan perbincangan tentangnya secara indrawi dan rasional bukan berarti wujud itu tidak ada.Al-Qur’an menginformasikan bahwa jin, setan, dan malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah, bahkan diciptakan lebih dulu daripada manusia. Jadi, persoalannya bukan pada ada atau tidaknya wujud makhluk tersebut, tetapi lebih pada bagaimana kita menyikapi keberadaan mereka dengan cara yang benar. Buku ini membahas tentang keberadaan malaikat dalam kaitannya dengan kehidupan manusia. Di dalamnya diuraikan berbagai hal, mulai dari mengimani keberadaannya.
Siapa yang Akan Mencabut Nyawa Malaikat Izrail?
Nur juga mengatakan bahwa terdapat banyak pendapat yang mengatakan, bahwa selain ditugaskan mencabut nyawa semua makhluk bernyawa, Malaikat Izrail juga kemudian akan mencabut nyawanya sendiri.
Nur mengatakan, Allah SWT lah yang akan mematikan Malaikat Izrail dan Izrail lah yang akan nantinya akan dicabut nyawanya paling terakhir. “Tidak berdasarkan, tidak ada hadis yang menjelaskan tentang hal tersebut, jadi Allah lah yang akan mematikan Malaikat Izrail dengan kekuasaan yang ia miliki, dengan sifat maha kuasa Allah SWT akan mewafatkan Izrail, dan Izrail merupakan makhluk yang terakhir mati,” jelas Nur.
Kematian Orang Mukmin
Orang mukmin saat tiba waktunya untuk meninggal kemudian akan disambut oleh para malaikat dengan wajah putih. Mereka juga membawa parfum dan kain kafan dari surga. Mereka juga duduk di samping calon.
Para malaikat kekudian mulai mencabut nyawa mulai dari dari kaki sampai lutut, yang kemudian diteruskan oleh malaikat lainnya hingga sampai ke perut, kemudian diteruskan ke kerongkongan, malaikat maut kemudian juga duduk di samping kepala calon mayat kemudian berkata: “Wahai jiwa yang patut, wahai jiwa yang tenang, keluarlah kamu menuju ampunan dan ridha Allah.”
Kemudian keluarlah roh dengan lembut seperti air yang menetes dari tempat air. Malaikat maut- kemudian mengambil dan segera di masukkan dalam kafan yang telah diberikan parfum dari surga itu. Keluarlah ia dari ruh itu yang sangat wangi seperti parfum terwangi di bumi.
كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْاَبْرَارِ لَفِيْ عِلِّيِّيْنَۗ
Artinya: “Sekali-kali tidak! Sesungguhnya catatan orang-orang yang berbakti benar-benar tersimpan dalam ’Illiyyin”
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا عِلِّيُّوْنَۗ
Artinya: “Dan tahukah engkau apakah ’Illiyyin itu?”
Artinya: “(Yaitu) Kitab yang berisi catatan-catatan (amal),
يَّشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُوْنَۗ
Artinya: “Apa yang disaksikan oleh (para malaikat-malaikat) yang didekatkan (kepada Allah),” (QS Al-Muthaffifiin: 19-20).
Saat seorang kafir kemudian meninggalkan dunia menuju akhirat, turunlah malaikat dari langit dengan wajah berwarna hitam sambil membawa kain kasar dari neraka. Para malaikat akan duduk disamping calon mayit dan mulai mencabut nyawanya dimulai dari kaki hingga ke lututnya, kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya ke perut, dan diteruskan kembali oleh malaikat lainnya sampai ke kerongkongan.
Kemudian datanglah ia malaikat maut, yang akan duduk di samping kepalanya dan berkata: “Wahai jiwa yang busuk keluarlah menuju murka dan kebencian Allah“. Roh itu pun terkejut. Malaikat yang mencabut rohnya akan mencabut alat pemanggang yang banyak cabang mulai dari kain yang basah, sampai terputuslah urat-urat dan ototnya. Malaikat yang mengambil roh dan memasukkannya Kembali ke dalam kain kasar. Keluarlah dari ruh itu bau yang sangat busuk seperti yang pernah ada di muka bumi.
Para malaikat yang kemudian membawa roh dan malaikat lain kemudian bertanya: “Roh siapakah roh yang busuk ini?” Malaikat inilah yang membawanya kemudian menjawab: “Ini rohnya Fulan bin Fulan“, dengan menyebut panggilan-panggilan buruk yang ia miliki ketika di dunia. Malaikat yang membawanya juga menyebutkan keburukan-keburukanya selama di dunia yang berhubungan dengan Allah SWT, sesama manusia juga alam semesta.
Kemudian Rohnya akan dilempar dari langit sampai terjatuh ke bumi, kemudian Rasulullah SAW akan membacakan ayat lainnya:
وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَكَاَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاۤءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ اَوْ تَهْوِيْ بِهِ الرِّيْحُ فِيْ مَكَانٍ سَحِيْقٍ
(Hunafā`a lillāhi gaira musyrikīna bih, wa may musyrik billāhi fa ka`annamā khara minas-samā`i fa takhṭafuhuṭ-ṭairu au tahwī bihir-rīḥu fī makānin saḥīq)
Artinya: “Dan barangsiapa menyekutukan Allah, sebab ia seolah-olah jatuh dari langit lewat disambar oleh burung, hingga diterbangkan angin ke tempat yang tidak dekat,” (QS Al-Hajj: 31).